Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-09 01:30:02【Sehat】137 orang sudah membaca
PerkenalanMenteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita (kiri) menghadiri acara pameran Satu Tah

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyangakan industri manufaktur, yang tetap menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional di triwulan III 2025, menjadi bukti daya saing industri domestik semakin kuat.
Pada triwulan III 2025, manufaktur tumbuh sebesar 5,58 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,04 persen (yoy).
"Pertumbuhan sektor manufaktur pada triwulan III 2025 kembali lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional. Pada kuartal II 2025, pertumbuhan manufaktur 5,60 persen (yoy) yang juga lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,12 persen (yoy). Hal ini mencerminkan daya saing manufaktur nasional yang semakin kuat, baik di pasar domestik maupun ekspor," kata dia di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi manufaktur terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai 17,39 persen pada triwulan III 2025, menjadikannya penyumbang terbesar terhadap PDB nasional dibandingkan sektor lainnya.
Kontribusi ini juga meningkat sebesar 0,47 persen dibanding kuartal sebelumnya sebesar 16,92 persen.
"Manufaktur kembali menjadi penggerak utama perekonomian nasional pada kuartal III 2025 yang ditunjukkan oleh kontribusi terhadap PDB nasional dan juga terhadap pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.
Artinya, menurut Menperin, sektor ini tetap menjadi motor penggerak utama perekonomian nasional yang memberikan nilai tambah besar, menyerap tenaga kerja, dan memperkuat struktur ekonomi nasional.
Lebih lanjut, pertumbuhan manufaktur pada triwulan III 2025 ditopang oleh meningkatnya permintaan baik dari pasar domestik maupun luar negeri.
Sejumlah subsektor industri bahkan menunjukkan pertumbuhan signifikan.
Industri makanan dan minuman (mamin) misalnya, tumbuh 6,49 persen, terutama didorong oleh peningkatan produksi crude palm oil (CPO) dan produk turunannya.
Sementara itu, industri logam dasar mencatat lonjakan pertumbuhan hingga 18,62 persen, sejalan dengan meningkatnya permintaan ekspor untuk produk logam dasar, khususnya besi dan baja.
Selanjutnya, industri kimia, farmasi, dan obat tradisional tumbuh sebesar 11,65 persen, didorong oleh kenaikan produksi bahan kimia dan barang kimia yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri dan ekspor.
Begitu pula dengan subsektor industri mesin dan perlengkapan, serta subsektor industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin-peralatan juga mengalami pertumbuhan sebesar 11,74 persen dan 16,30 persen.
"Pertumbuhan yang solid di berbagai subsektor ini menunjukkan bahwa strategi pemerintah dalam mendorong industrialisasi sumber daya alam, perlindungan pasar domestik dari gempuran banjir produk impor, penguatan teknologi produksi, pengembangan tenaga kerja industri dan memperkuat ekosistem rantai pasok nasional telah berjalan efektif. Ke depan, kami akan terus memperkuat kebijakan yang berbasis peningkatan produktivitas dan daya saing industri," kata Menperin.
Menurut Agus, pihaknya terus berkomitmen untuk menjaga momentum positif ini melalui berbagai program, termasuk Strategi Baru Industrialisasi Nasional (SBIN), pengoptimalan tingkat komponen dalam negeri (TKDN), pengembangan industri halal, transformasi industri hijau, serta dukungan pada investasi berorientasi ekspor dan inovasi teknologi.
"Berkat arahan dan keberpihakan Bapak Presiden Prabowo pada industri dalam negeri, kerja sama antarkementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, serta kolaborasi semua pihak dalam ekosistem industri, maka pencapaian industri ini dapat diraih. Dengan sinergi antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, kami optimistis sektor industri pengolahan akan terus tumbuh lebih kuat pada tahun ini dan menjadi fondasi utama menuju Indonesia Emas 2045," kata dia.
Baca juga: PMI manufaktur Oktober naik ke 51,2 poin bukti stabilitas industri RI
Baca juga: BI: Kinerja industri pengolahan pada triwulan III 2025 meningkat
Baca juga: Menperin sebut tarif impor Trump untuk pulihkan manufaktur AS
Suka(91821)
Artikel Terkait
- Kepala BPOM jelaskan potensi pengembangan ATMP ke mahasiswa Beijing
- Pemerintah siapkan rapid test dan chef profesional kawal kualitas MBG
- Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh
- DPR RI: Program MBG kelompok 3B perlu diperkuat untuk cegah stunting
- SPPG Polresta Pati kenalkan kuliner khas daerah lewat Program MBG
- Pemerintah tegaskan AS ngak larang impor udang dan cengkeh asal RI
- Wagub: Sudah terbangun 2.600 SPPG di Jabar, capai 55 persen target
- Kemenkes gelar program PENARI 27 Oktober 2025 secara serenngak
- Keragaman ide di Demoday FSI tunjukan potensi kuliner Indonesia
- BPOM berikan penjelasan ke FDA AS, pastikan keamanan produk ekspor RI
Resep Populer
Rekomendasi

Menperin sebut manufaktur jadi bukti daya saing menguat

Mendagri minta pemda kendalikan harga pangan penyumbang inflasi

1.938 pelajar di pulau penyangga Batam mulai dapat MBG

Kaltim bentuk SPPG wilayah 3T pastikan MBG sasar daerah terpencil

Ini kata SPPG Meruya Selatan terkait asal menu beracun pada MBG

Dietisien ngak sarankan diet dengan hanya konsumsi buah

Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura

Mendagri ingatkan pemda tetap waspada meski inflasi terkendali